Saturday, December 13, 2014

Makalah Peran Aktifitas outdoor

Peran aktifitas outdoor




Pendidikan Luar Kelas (Outdoor education)
Pendidikan luar kelas merupakan salah satu dimensi dalam pendidikan jasmani, di mana melalui program kegiatan ini diharapkan konsep diri siswa dapat dibentuk. Pengalaman semacam memanjat, merangkak, bergelantungan, dan berayun di alam bebas, yang merupakan bagian dari progam petualangan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pengalaman semacam ini dapat memenuhi kebutuhan psikis anak akan ‘rasa berhasil mengatasi rintangan’. Alam sebagai media pendidikan adalah suatu sarana efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan pola pikir serta sikap mental positif seseorang. setidaknya memuat 3 konsep utama, yaitu konsep proses belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan.
1.         Konsep Proses Belajar
Belajar melalui aktivitas luar kelas adalah proses belajar interdisipliner melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas. Pendekatan ini secara sadar mengeksploitir potensi latar alamiah untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan pengetahuan budaya, serta perkembangan emosional dan intelektual

a.    Perkembangan Fisik
Aktivitas Outdoor dapat menjadi tempat yang menunjang bagi berbagai kesempatan belajar bagi anak-anak. Namun, bagi kebanyakan anak, peran terpenting aktivitas outdoor adalah untuk merangsang perkembangan dan pengetahuan fisik. Melalui kegiatan fisik, anak-anak juga mendapat kesempatan untuk menjadi lebih sosial, mempelajari peraturan-peraturan, belajar kemandirian, mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan intelektualnya, dan belajar menyelesaikan permasalahan yang muncul. Sebuah program yang terencana untuk latihan fisik ini merupakan bagian penting dari program masa anak-anak.
Lingkungan outdoor lebih banyak merangsang aktivitas otot. Alam terbuka yang bebas lebih banyak menawarkan kesempatan secara alamia untuk berlari, melompat, dan menggerakan seluruh tubuh dengan bebas. Kemampuan motorik kasar dan halus juga dapat terkembangkan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Manfaat lain dari bermain di luar adalah  anak-anak menjadi tahu dan mengenal reaksi tubuh mereka sendiri saat bekerja dalam ruangan dan membandingkannya dengan situasi ketika beraktivitas di luar.

b.    Perkembangan Keterampilan Sosial dan Pengetahuan Budaya
Lingkungan di luar ruangan secara alamia mendorong interaksi di antara sesama anak ataupun di antara orang dewasa dan anak-anak. Dengan interaksi ini maka keterampilan sosial mereka dapat terkembangkan Beberapa anak yang pendiam ketika berada dalam ruangan, sangat mungkin akan lebih mudah
bergaul ketika berada di luar ruangan.
Sementara itu, dengan bermain di lingkungan terbuka, anak-anak dapat belajar mengenal lingkungan masyarakat terdekatnya. Mereka dapat mengunjungi tempat wisata, museum, rumah yatim piatu, rumah sakit, dan lain-lain. Dengan acara kunjungan ini anak-anak dapat mengembangkan sikap empati serta mengenal fungsi dan manfaat lingkungannya. Ia juga dapat mempelajari dan mengenal kondisi sosial-budaya masyarakatnya. Ia dapat melihat, mengamati, mendengar pembicaraan orang lain, mengenal ketika berhadapan dengan orang lain, bertanya dan mencoba perlengkapan yang ia temui. Ia juga dapat belajar berempati dan ikut merasakan kondisi yang berbeda saat ia mengunjungi tempat tinggal anak-anak berkebutuhan khusus atau rumah yatim piatu.

c.  Pekembangan Emosional
Permainan di luar ruangan banyak memberikan peluang dan tantangan baru bagi anak. Permasalahan yang dihadapi relaif lebih konpleks dari hari ke hari. Bagi anak hal ini dapat menjadi pembelajaran yang baik. Dengan menguasai banyak tantangan yang dihadapi di luar membuat anak-anak lebih mengembangkan rasa percaya dirinya yang positif. Anak-anak berhasil mengatasi ketakutan dan ketegangannya saat ia berada di puncak perosotan dan kemudian  bebas meluncur. Ia telah berhasil menciptakan rasa aman dalam dirinya ketika menghadapi perosotan. Pengalaman-pengalaman seperti ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya, dimana mereka menyadari apa yang bisa dilakukan oleh tangannya sendiri, dan bagaimana mereka berhasil mengendalikan gerakan tubuh mereka.

d.   Perkembangan Intelektual
Di luar ruangan anak-anak melakukan proses belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda ataupun ide-ide. Lingkungan di luar ruangan memberi kesempatan kepada guru untuk membantu anak dan menguatkan kembali konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan contoh yang lebih konkret dan nyata (real), seperti benda-benda bersejarah, atribut lalu lintas, dan lain-lain. Melaui kegiatan ini, selain kemampuan pengamatan dan intelegensi yang terkembang, mereka juga sangat menyukai aktivitas tersebut.

2.  Contoh Aktivitas Luar Kelas
Pendekatan ini menggunakan kehidupan di luar ruangan dan kegiatan berkemah, yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap berbagai hal yang terdapat di alam dan kehidupan sosial. Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut; berkemah, menjelajah, mendaki gunung dan lain-lain.
a.    Perkemahan
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adalah: persiapan, pelaksana, acara, Pelaksanaan, penyelesaian, evaluasi.

b.    Penjelajahan
Aktivitas luar kelas merupakan aktivitas belajar yang cukup menyenangkan apabila dirancang dengan baik dan benar. Salah satu bentuk aktivitas luar kelas adalah penjelajahan lingkungan, baik di sekitar sekolah maupun di luar sekolah.
Agar pelaksanaan penjelajahan dapat berjalan dengan baik, aman dan nyaman, dibutuhkan perencanaan yang baik pula. beberapa langkah dalam menyusun rencana kegiatan.

1)   Rancangan kegiatan penjelajahan;
a)    Peninjauan langsung lapangan (survei lokasi)
b)   Keadaan medan tempat penjelajahan
c)    Keamanan (gangguan binatang buas, alam dan manusia).
d)   Perizinan penjelajahan pada instansi terkait.
e)    Kedekatan pada tempat berbelanja (pasar, warung, dan lain-lain)
f)    Hubungan dengan aparat pemerintah setempat.
g)   Kemungkinan dilaksanakan kegiatan bakti sosial
Ø  Perkiraan waktu;
a)    Lama penjelajahan
b)   Hari dan tanggal penjelajahan
c)    Pembuatan laporan penjelajahan
Ø  Penentuan lokasi
Pemilihan lokasi penjelajahan penting untuk diperhatikan. Lokasi yang baik dan sesuai akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Beberapa syarat lokasi yang baik untuk dijadikan lokasi penjelajahan antara lain sebagai berikut:
a)    Lokasi memiliki pemandangan yang indah dan nyaman untuk kegiatan,
b)   Lokasi tersebut terjaga keamanannya, baik itu dari binatang buas maupun     dari gangguan keamanan lainnya,
c)    Lokasi tidak terletak di tempat yang membahayakan, seperti di pinggir jurang atau sering dilanda banjir atau longsor.
Ø  Penentuan biaya
Biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ditentukan sebelumnya. Hal ini untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan.
Pembagian tugas
a)    Ketua kelompok (bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya)
b)   Seksi keamanan (menjaga dan memantau keamanan peserta)
c)    Seksi P3k (bertanggung jawab terhadap obat-obatan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan).
2)   Persiapan penjelajahan

Sukses tidaknya penjelajahan ditentukan oleh persiapan sebelumnya meliputi:
a)    Persiapan mental peserta
b)   Persiapan fisik peserta
c)    Peralatan dan perlengkapan







c.    Mendaki gunung (Hiking)
Hiking merupakan salah satu bentuk olahraga rekreasi yang sedang berkembang dan diminati masyarakat. Hiking juga mampu menampung kebutuhan masyarakat yang benar-benar menginginkan suatu kepuasan dan ketenangan tertentu yang berbeda, dengan jenis olahraga lainnya juga tidak menimbulkan kebosanan.

Tujuan hiking yaitu:
1)   Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2)   Mengagumi keindahan tanah air sendiri,
3)   Mengendalikan ketegangan jiwa dan raga dari kreasi yang terus menerus, diganti dengan kreasi yang baru,
4)   Menambah kesegaran jasmani dan kesehatan,
5)   Mendapatkan ketenangan batin dan pikiran,
6)   Mengokohkan kerja sama dan mempertebal keakraban serta persaudaraan, dan
7)   Memperkuat diri dan ulet dalam menghadapi tantangan.

3.   Konsep Lingkungan
Konsep lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan mahluk hidup yang saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Tujuan utama program ini adalah untuk menjelaskan fungsi kita dalam alam semesta dan menunjukkan bagaimana menjaga kualitas lingkungan alam untuk kepentingan sekarang dan masa yang akan datang.
suatu sekolah dapat memanfaatkan guru atau sekolah lain sebagai sumber belajar. Semua stakeholder sekolah yang mencakup guru, siswa, karyawan, masyarakat, pengguna lulusan, dinas yang membawai dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
a.    Lingkungan alam
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya
b.    Lingkungan sosial
Selain lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain yang kaya akan informasi bagi siswa yaitu lingkungan sosial.
Hal-hal yang bisa dipelajari oleh siswa dalam kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
1)   Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
2)   Mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.
3)   Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.
4)   Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah.
5)   Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
6)   Mengenal struktur pemerintahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.
Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan untuk siswa sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil atau paling dekat dengan anak.
c.    Lingkungan budaya
Di samping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alamia, ada juga yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya.

SEASON TANYA JAWAB
SEASON 1


1 . apakah aktivitas outdoor dan indoor kualitasnya itu sama ??
Ditanyakan oleh : samsuri

Jawab : sebenarnya kualitas aktivitas tersebut sama baiknya tergantung pada situasi dan kondisi serta jenis aktivitas apa yang akan di lakukan
Di jawab oleh :zulhan abdi a

2 . menggapa anak pendiam lebih mudah bergaul diluar ruangan ??
Ditanyakan oleh : m.arrofi

Jawab : karna kebanyakan orang dengan sifat pendiam lebih cenderung memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi sehingga membuatnya lebih mudah bergauluntuk mencari hal hal baru
Di jawab oleh : zulhan abdi a

3 . apakah aktifitas outdoor dapatmerubah karakter
Di tanyakan oleh : jannati royaning tias

Jawab: jawabanya klasik bias ya bias juga tidak karena untuk mengubah karakter yang dibutuhkan bukan hanya aktivitasnya saja tapi juga keinginan yang kuat untuk mengubah diri mejadi lebih baik,tapi di kebanyakan kasus yang serupa itu bisa misalkan dari orang yang pendiam, kuper, penakut, bisa berubah menjadi lebih aktiv periang , gaul, pemberani dll.dan itupun perlu proses tidak bisa secara instant
Di jawab oleh : zulhan abdi a










SEASON 2


1 . aktivitas outdoor apa sajakah yang dapat mengubah emosional..?
Di tanyakan oleh : imam syafi’i

Jawab : aktivitas outdoor yang dapat mengubsh emosional adalah aktivitas outdoor yang menantang, seperti panjat tebing, surfing,flyingfox, serta aktivitas outdoor yang menyenangkan.
Di jawab oleh ; taufik nurockhman

2 . apa yang dimaksud belajar interdisiplinear..?
Di tanyakan oleh : m.aldin wiryo adi winoto

Jawab : belajar interdisiplinear adalah beberapa gabungan perilaku disiplin yang ada di dalam diri seseorang.
Di jawab oleh : sonhaji aji saputra

3.  bagaimana sikap anda jika anda mengalami masalah yang ketika mengikuti aktifitas outdoor masalahnya terlupakan dan setelah berhenti mengikuti aktifitas outdoor teringat kembali ?
Di pertanyakan oleh : dennis apri s.d

Jawab : menurut kami aktifitas outdoor bukanlah  obat permanen untuk mengatasi masalah tapi hanya sebagi obat sementara karena suatu saat bisa kambi\uh lagi karaena pada dasarnya masalah ini bisa di obati secara permanen bila ada kemauan, semua orang bisa sembuh tapi tidak semua orang mempunyai keinginan yang kuat untuk sembuh.
Di jawab oleh : zulhan abdi a



Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Outdoor education dijadikan sebagai alternative baru dalam meningkatkan pengetahuan dalam pencapaian kualitas manusia serta dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam, kontribusi dan apresiasi terhadap aktivitas di luar ruang akan memperkaya dan meningkatkan kualitas hidup, kualitas hidup yang dimaksud akan membentuk mereka menjadi warga negara yang baik. Kualitas yang akan berkembang seperti: memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu bekerja sama, dan jujur, Mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran, Kecintaan untuk bertualang, yang biasanya sangat digemari oleh anak-anak dan remaja, akan tersalurkan melalui kegiatan luar kelas, Siswa dirangsang untuk belajar tentang segala sesuatu yang terdapat di alam dan melihat serta dapat mengkaitkannya dengan materi pelajaran di kelas, Siswa belajar untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dalam mempraktekkan aturan, dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Alam sebagai media pendidkan adalah suatu sarana efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan pola pikir serta sikap mental positif seseorang.





No comments: